No Buy Challenge' viral di tengah ketidakpastian ekonomi 2025, apa makna di baliknya? - BBC News Indonesia

Generasi Z kini mendominasi gerakan anti‑konsumerisme global dengan tren seperti No‑Buy 2025, underconsumption core, dan de‑influencing, mencerminkan reorientasi nilai hidup menuju kesadaran finansial, mental, dan lingkungan.


📉 1. No‑Buy 2025 & Tantangan Konsumsi Berlebihan

Tren No‑Buy 2025—pengguna TikTok dan Reddit menolak pembelian barang non-esensial selama satu tahun—ditujukan untuk melawan impuls pengeluaran dan gaya hidup konsumtif. Ini juga merupakan respons terhadap tekanan ekonomi, utang kartu kredit, dan keresahan mental akibat over-exposure iklan online bagian besar dirasakan oleh Gen Z dan Milenial Jing Daily+5Investopedia+5Investopedia+5.
Efeknya: banyak peserta menemukan kebahagiaan dalam aktivitas gratis, meningkatkan keuangan pribadi, dan menjalin hubungan lebih sehat dengan barang konsumsi InvestopediaGQ.


🌱 2. Minimalisme, Underconsumption Core & Ekokore

Hashtag seperti underconsumption core menyebar cepat di TikTok, mendorong sikap membeli hanya yang diperlukan dan mendukung konsep little wardrobes, pertukaran barang bekas, serta penolakan fast fashion Parents+1.
Langkah ini tak hanya soal hemat, tapi juga berbagai micro-aesthetic yang menunjuk ke konsumsi yang slower, lebih bermakna, dan less waste.


🧠 3. Nilai Etis & Konsumerisme Politik

Generasi Z makin menganggap pembelian sebagai alat politik dan nilai moral. Sekitar 55% percaya gaya konsumsi mereka bisa mengubah dunia, dan 80% telah membeli barang preloved atau second-hand theagentsoftransformation.com.
Dalam survei global, 91% Gen Z prefer membeli dari perusahaan berkelanjutan, sementara 72% siap menyingkirkan brand jika terbukti tidak etis theharrispoll.com+4pditechnologies.com+4theagentsoftransformation.com+4.


📊 4. Data & Motivasi Generasi Z

Bank of America dan McKinsey menyoroti tekanan inflasi dan biaya hidup tinggi membuat Gen Z lebih berhati-hati: lebih dari 50% Gen Z dewasa di AS tidak menghabiskan uang untuk kencan karena ingin menabung dan mengurangi utang reuters.commckinsey.com.
Portofolio ekonomi mereka meningkat dua kali lipat dibanding generasi sebelumnya, tapi aspirasi tetap realistis: penghematan dan stabilitas jangka panjang jadi prioritas utama mckinsey.comctam.com.


✅ Ringkasan Tren

Tren / Gerakan Deskripsi & Dampak
No‑Buy 2025 Tantangan menunda pengeluaran impulsif; mempromosikan gaya hidup sadar.
Underconsumption core Konsumsi minimalis, pertukaran barang lama, anti fast fashion.
De‑influencing & buycott Menghindari produk trend serta aksi moral melalui konsumsi.
Nilai Gen Z Etika, keberlanjutan, kesetaraan jadi pertimbangan utama saat beli.
Motivasi utama Kesadaran finansial, kesehatan mental, krisis lingkungan.

🔮 Dampak & Pandangan ke Depan

Gerakan ini bukan sekadar tren estetika—ia merupakan bagian dari perubahan struktural dalam cara Gen Z melihat diri dan dunia: dari konsumen pasif menjadi agen perubahan.
Bagi brand, ini artinya: keaslian dalam komunikasi, integritas nilai, transparansi, dan risiko kehilangan loyalitas Gen Z jika dinilai “superficial”.
Gerakan Buy Nothing Day, critical consumerism, dan inklusivitas nilai menunjukkan perubahan fundamental antara kepemilikan barang dan pengalaman hidup Investopedia+5Investopedia+5Forbes+5medium.com+1ipsos.com+5weforum.org+5Big Easy+5Wikipedia.


✨ Kesimpulan

Generasi Z tidak hanya mengatakan “cukup”, mereka membuktikannya lewat tindakan nyata—memilih kualitas di atas kuantitas, menjadikan konsumsi sebagai pernyataan nilai, serta menyerukan dunia yang lebih bijak dan berkelanjutan.
Ini bukan sekadar mode, tapi pergeseran nilai global yang menantang sistem konsumsi modern.