Tim nasional Prancis dikenal sebagai salah satu kekuatan utama sepak bola dunia. Dengan skuad bertabur bintang dan akademi pemain muda yang luar biasa, Prancis telah mencatat sejarah gemilang di berbagai turnamen besar. Namun kini, publik mulai bersiap menyambut fase baru: era pasca Kylian Mbappé dan Karim Benzema. Pertanyaannya—siapa yang akan memimpin Les Bleus di masa depan?
Akhir dari Era Emas Dua Penyerang Berbahaya
Karim Benzema secara resmi pensiun dari timnas usai Piala Dunia 2022. Meskipun tak sempat bermain penuh di turnamen tersebut, Benzema meninggalkan warisan besar sebagai pemenang Ballon d’Or dan pemimpin generasi.
Sementara itu, Kylian Mbappé, meski masih bermain hingga Piala Dunia 2026 yang akan datang, sudah mulai memunculkan tanda-tanda fokus pada klub dan tanggung jawab di luar sepak bola. Peralihan ini menandai babak baru dalam evolusi skuad Prancis.
Regenerasi: Bintang-Bintang Muda yang Mencuat
Pelatih timnas Prancis saat ini—yang menggantikan era Didier Deschamps—telah berhasil membangun generasi penerus yang tidak kalah berbahaya. Beberapa pemain yang kini menjadi pilar masa depan Les Bleus antara lain:
-
Randal Kolo Muani (PSG) – Penyerang cepat dan teknikal, tampil luar biasa di Euro 2024.
-
Eduardo Camavinga (Real Madrid) – Gelandang serba bisa yang jadi jenderal lini tengah masa depan.
-
Aurélien Tchouaméni (Real Madrid) – Gelandang bertahan modern dengan kemampuan distribusi bola tinggi.
-
Warren Zaïre-Emery (PSG) – Gelandang muda fenomenal yang telah mencuri perhatian dunia dengan kematangan di usia belia.
-
Bradley Barcola & Mathys Tel – Penyerang sayap eksplosif dengan potensi besar di sektor serangan.
Tidak hanya itu, akademi Prancis terus melahirkan pemain-pemain bertalenta dari Clairefontaine dan klub-klub Ligue 1, menjamin kesinambungan kualitas skuad nasional.
Filosofi Baru: Kolektif Tanpa Ketergantungan
Berbeda dengan era yang sangat bergantung pada karisma dan ketajaman Mbappé atau Benzema, timnas Prancis kini membangun gaya bermain kolektif yang dinamis, dengan lebih banyak distribusi peran di lini depan. Tekanan tinggi, transisi cepat, dan kontrol lini tengah menjadi ciri khas taktik generasi baru ini.
Formasi 4-3-3 dan 4-2-3-1 dengan rotasi fleksibel antara pemain-pemain muda membuat Prancis lebih tidak tertebak, namun tetap mematikan.
Peluang di Piala Dunia 2026 dan Euro 2028
Dengan Mbappé masih berpotensi tampil di Piala Dunia 2026 sebelum mundur dari timnas, transisi tidak dilakukan secara ekstrem. Prancis tetap menjadi kandidat kuat juara. Namun, seluruh fokus pembinaan kini diarahkan ke Euro 2028, di mana Prancis diperkirakan akan tampil tanpa Mbappé dan sepenuhnya mengandalkan generasi baru.
UEFA Nations League dan Kualifikasi juga telah menjadi ajang pemanasan efektif untuk menyesuaikan pemain-pemain muda dengan tekanan kompetitif level tinggi.
Kesimpulan: Era Baru, Ambisi Tetap Besar
Meski kehilangan dua ikon besar dalam diri Benzema dan (segera) Mbappé, timnas Prancis tidak kehilangan arah maupun kualitas. Regenerasi berjalan lancar, struktur pembinaan solid, dan semangat kolektif menjadi kekuatan baru. Dengan warisan kejayaan yang terus tumbuh, Les Bleus siap menyongsong era baru—tanpa kehilangan ambisi untuk terus menaklukkan dunia.