“Phantom Core Jadi Game FPS Taktikal Terpopuler 2025, Tantang Dominasi Valorant dan CS2”

09 Juli 2025

Tahun 2025 menjadi saksi munculnya Phantom Core, game FPS (First Person Shooter) taktikal besutan studio independen asal Korea Selatan, Virex Studio, yang langsung melejit dan menantang dominasi game besar seperti Valorant dan Counter-Strike 2 (CS2). Dalam waktu dua bulan sejak peluncuran globalnya pada Mei 2025, Phantom Core telah mencatat lebih dari 42 juta pemain aktif dan menduduki posisi teratas dalam daftar Steam, Epic Games, serta PlayStation Store.

Dengan gaya bermain yang menggabungkan elemen taktik militer, kecepatan aksi, serta kemampuan unik karakter (Operator), game ini dianggap sebagai “evolusi modern dari tactical FPS.”


Konsep dan Gameplay Inovatif

Phantom Core mengusung pertempuran antara dua faksi: The Warden (pasukan elite pengendali kota) dan Ghost Cell (kelompok pemberontak urban). Setiap mode permainan menekankan strategi tim, penggunaan gadget futuristik, dan eksekusi cepat.

🎮 Mode Unggulan:

  • Blackout Raid (5v5): mode utama yang mirip Valorant, namun dengan sistem peta dinamis (pintu, jendela bisa dibuka-tutup secara real-time)

  • Silent Sweep (Stealth Mode 4v4): fokus pada infiltrasi dan pembebasan sandera tanpa senjata otomatis

  • Anomaly Hunt (PvE Co-op): melawan AI dan entitas misterius hasil eksperimen biologis

🎯 Fitur Andalan:

  • Operator Unik dengan skill pasif dan aktif seperti penglihatan termal, drone peledak, teleport jarak dekat, hingga pengacau sensor

  • Sistem Sound-Tracking 3D: memungkinkan pemain membaca langkah dan arah suara musuh secara akurat

  • Map interaktif: pintu, panel listrik, dan sistem kamera bisa di-hack atau dikendalikan tim


Perbandingan dengan Valorant dan CS2

Fitur Phantom Core Valorant CS2
Jumlah Operator 24 26 Tidak Ada (klasik)
Gadget/Fitur Map Interaktif Tidak interaktif Statis
Grafis Realistis (Unreal 5) Semi kartun Realistis
Mode Stealth Ada Tidak ada Tidak ada
Komunitas Aktif Tinggi (baru) Stabil Stabil

Esports dan Komunitas Global

Turnamen perdana “Phantom Core Invitational Asia” telah digelar di Seoul, 5 Juli 2025 lalu, diikuti oleh 12 tim profesional dari Korea, Jepang, Indonesia, Filipina, dan Vietnam. Tim Indonesia, Garuda Fang, berhasil menempati posisi ketiga setelah menang dramatis melawan tim Jepang.

Virex Studio telah mengumumkan rencana liga internasional pada 2026 dengan total hadiah mencapai USD 1,5 juta dan dukungan dari Tencent, ESL, dan Twitch.


Komentar Gamer Indonesia

“Sensasinya seperti main Rainbow Six dan Valorant, tapi lebih cepat dan mendebarkan.” – @exalux99
“Gadget-nya bikin gameplay nggak repetitif, tiap ronde bisa beda taktik.” – @n1ghth4wk
“Ini game FPS dengan visi masa depan, bukan sekadar tembak-menembak.” – @putrayuda


Kesimpulan

Phantom Core berhasil menjadi ikon baru dalam genre FPS taktis. Dengan kualitas visual tinggi, gameplay mendalam, serta sistem yang mendukung kerja tim dan eksperimen, game ini telah menciptakan standar baru yang memaksa game lama untuk berinovasi. Tak heran, banyak yang menyebutnya sebagai “game FPS terbaik 2025.”

Jika Anda pencinta strategi, aksi intens, dan ingin mencoba sesuatu yang segar, Phantom Core wajib masuk daftar Anda.

Related Posts

Fortnite: Membangun Strategi Baru untuk Kejuaraan Dunia

Dalam Fortnite World Cup 2025, strategi membangun (building) kembali menjadi elemen kunci dalam meraih kemenangan. Dengan pembaruan mekanik dan perubahan dalam sistem permainan, pemain profesional harus beradaptasi dan mengembangkan teknik…

Meta Mobile Legends Season 2025: Jungler Assassin Kembali Dominasi

Pada awal tahun 2025, meta Mobile Legends mengalami perubahan signifikan dengan kembalinya dominasi Jungler Assassin. Setelah beberapa waktu didominasi oleh hero Fighter dan Tank di posisi jungler, kini hero-hero Assassin…

You Missed

Dunia Tipu-Tipu – Yura Yunita: Kritik Kehidupan Modern

Mantan Terindah – Raisa: Lagu Perpisahan yang Indah

PSM Makassar Rebut Kemenangan Penting Atas Persita Tangerang

Persela Lamongan Tetap Tangguh Meski Hadapi Tekanan Ketat dari Persebaya Surabaya

Tiada Ternilai – Bob Tutupoly: Kisah Kasih Sejati

Bintang-Bintang – Titiek Puspa: Harapan di Langit Malam